Widodo Darojatun – Selamat Tahun Baru Hijriah
Satu
Tahun Masehi itu ditandai dengan kejadian yang sumir. Memperingati kelahiran siapa?
Di tahun Hijriah, jelas ditandai dengan hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah al Munawarah, kota yang penuh cahaya.
Perpindahan penuh risiko menuju kota penuh cahaya, kota penuh harapan, yang bisa dinikmati siapa pun (rahmatan lil ‘alamin).
Seakan mengajarkan, bahwa setiap tahun baru Hijriah, kita perlu perbaharui semangat kita dalam membangun kota peradaban, berani melangkah melewati berbagai konsekuensinya.
Dua
Di tahun Masehi, biasanya santer pada buat resolusi, untuk langsing lah, untuk lebih disiplin lah, untuk berhenti merokok lah. Dan seterusnya. Biasanya resolusi untuk pribadi.
Di tahun baru Hijriah, kita diajari untuk “berhijrah”. Buatlah resolusi keumatan, demi kebaikan ummat. Melebihi kepentingan pribadi kita. Beyond your personal interest.
Resolusi saya tahun Hijriah ini, bertekad menginovasi Indonesia, membantu bangsa Indonesia menjadi the best nation in the world, membuat mereka mampu menciptakan peradaban global mulia. Dengan segala keterbatasan yang kumiliki.
Tiga
Di tahun Masehi, tahun akademik berjalan selama 365 hari. Negara² lain pun demikian. Di tahun Hijriah, hanya 354 hari.
Seandainya saja tahun akademik bangsa Indonesia menggunakan tahun Hijriah, kita akan lebih maju 10 – 12 hari lebih cepat dibandingkan negara² lain, tiap tahun. Dalam 10 tahun bangsa Indonesia sudah lebih maju 120 hari.
Bila sekolah² kita pake Hijriah, libur lebaran bisa disatukan dengan libur kenaikan kelas. Total libur setahun bisa diperpendek 2 minggu (14 hari!)
Bila disatukan, totalnya bisa hemat 10-12 hari + 14 hari! Alias 25 hari dalam setahun! Dalam sepuluh tahun hemat 250 hari alias hemat 1 tahun! 😱
Empat
Singkat kata, kalau di tahun Masehi, kita penuhi dengan resolusi dan mimpi pribadi. Mari jadikan tahun Hijriah penuh dengan mimpi keumatan 💪🏻.
*Selamat Tahun Baru Hijriah ke 1442.*